Mengapa Air RO Berasa Pahit

Air RO koq pahit ?

Anda pernah merasakan air RO berasa pahit ? Lalu apa jawaban penjual mesin RO tentang air RO yang  pahit ? Pernahkah anda tanyakan kepada sang penjual mesin RO (reverse osmosis) ? Apa kata mereka ?

Biasanya mereka bilang :

1. Rasa pahit karena pengaruh membran RO yang masih baru, lama-lama juga rasa pahitnya akan hilang atau ada juga yang bilang atau ada juga yang mengatakan bahwa rasa pahit karena lidah anda belum terbiasa dengan air RO.

2.  Bagi orang yang belum terbiasa minum air RO memang terkadang terasa pahit, karena air RO adalah  murni atau hampir murni dan sudah tidak mengandung mineral dan bahan lainnya”.

3.  Air RO berasa pahit itu sebagai akibat adanya  proses pelarutan toxic / racun dalam tubuh kita khususnya yang menempel pada lidah, sehingga saat terjadinya pelarutan itulah timbul rasa pahit, dan biasanya setelah mengkonsumsi air RO secara teratur dan rutin selama 2-3 bulan maka rasa pahit itu akan hilang dengan sendirinya karena zat toxic dalam tubuh sudah terbuang semua”

Ini jawaban “asal jawab” yang paling sering kita temui, tidak ada pendekatan atau penjelasan ilmiah sama sekali. Dari penjelasan itu dapat kita nilai bahwa mereka hanyalah perakit dan penjual semata dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses pengolahan dan purifikasi air.

Lalu, bagaimana jika terjadi trouble pada mesin RO yang anda beli, tentu mereka tidak akan mampu menyelesaikan masalah yang ada kecuali menyalahkan anda karena mengoperasikannya secara tidak benar dan menyuruh anda mengganti dengan baru.

Proses osmosis melalui membran semipermeabel pertama kali diamati pada 1748 oleh Jean Antoine Nollet. Selama 200 tahun kemudian, proses osmosis hanya sebuah fenomena yang diamati di laboratorium. Pada tahun 1949 di University of California di Los Angeles (UCLA) menyelidiki pertama proses desalinasi air laut dengan menggunakan membran semipermeabel. . Para peneliti dari UCLA dan University of Florida berhasil diproduksi air tawar dari air laut pada pertengahan 1950-an.

Kini, teknologi reverse osmosis berkembang sangat pesat. Teknologi ini banyak digunakan untuk proses purifikasi air untuk kebutuhan rumah tangga, komersil, industri, kegiatan lepas pantai, rumah sakit, laboratorium, dan lain-lain.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum mengharuskan, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Salah satu teknologi yang dapat menghasilkan air langsung diminum adalah teknologi reverse osmosis (RO). Sebagai sistem penyaringan air minum terbaik, sistem reverse osmosis telah mendapat berbagai penghargaan internasional. Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa system RO merupakan sistem pengolahan air terkini yang sangat dapat diandalkan. Namun sayang, terkadang air dari proses RO ini berasa “pahit”

Lalu, Kenapa Air RO Berasa Pahit dan bagaimana menghilangkan rasa pahit ?

Kemampuan membran RO  untuk menurunkan setiap unsur kimia dalam air, baik anion maupun kation sehingga terjadi penyesuaian jumlah unsur kimia di dalam air yang digambarkan dalam keseimbangan asam dan basa atau dikenal dengan “pH”. pH air yang berubah setelah melalui proses membran RO akan berbeda pada setiap sumber air baku/ pH air setelah penyaringan dari sistem RO memiliki pH yang (cenderung) rendah. Dengan pH yang rendah tersebut, maka air akan terasa kurang enak bahkan ada yang merasakan agak pahit atau bahkan pahit.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah rasa pahit tersebut, antara lain dengan menggunakan :

1. post carbon yang berkualitas dan harus kelas food-grade, atau

2. penambahan filter anion yang bersifat alkalis sehingga pH air akan naik, atau

3. menambahkan kapur Magnesium dan harus kelas “foodgrade”.

Kesemua cara tersebut biasanya akan menambahkan TDS, walaupun sebenarnya tidak menjadi masalah namun tidak sedikit para penjual mesin RO atau pelaku usaha air minum RO menyebutkan bahwa air yang baik adalah air dengan TDS “nol”.tabel standar air menurut EPA

Sesuai dengan Enviromental Protection Agency (EPA) USA. Air minum ideal adalah yang memiliki level TDS 0 – 50 ppm, dihasilkan dengan proses reverse osmosis, deionization, microflitration, distillation, dan banyak lainnya. Air gunung (mountain spring) dan air yang melalui proses filtrasi karbon berada di standar kedua. Rata-rata air tanah (air sumur) berada pada level TDS 150 – 300 ppm, masih dalam batas aman, namun bukan yang terbaik terutama untuk para penderita penyakit ginjal.

Oleh karena itu, jangan asal beli mesin RO karena tidak semua mesin RO dapat menghasilkan air RO yang berkualitas. Jangan mudah tergiur dengan harga murah, sebab harga mesin RO sangat bergantung pada kualitas material dan spare part yang digunakan. Tanyakan kapabilitas dan pengetahuan mereka tentang water treatment agar anda tidak menyesal nanti.

 

share

Comments are closed.